30 Juni 2009

Alif

Saya sering denger soal ilmu alif dan salah satu pakar ilmu alif adalah Raden Mas Sosrokartono, kakak dari Ibu Kita Kartini. Saya sendiri penasaran, ilmu alif itu yang seperti apa? Dalam satu perbincangan yang saya sempat dengar inti dari alif adalah “alif” ini diturunkan Allah sebelum Allah membuat bumi dan langit. Alif ini sudah diturunkan ke setiap manusia, jadi singkat cerita alif ini sudah dipegang oleh semua makhluk.

Semalam saya mencoba mencari-cari alif itu ada dimana, bentuknya seperti apa. Dalam pemikiran saya, lafadz alif itu berupa huruf ALIF dalam tubuh. Apakah memang seperti ini atau yang seperti apa. Dalam patrap tersebut, saya mencoba lebih tenang, berusaha lebih “ON” terus, mencoba konek dengan Allah terus. Desiran demi desiran saya rasakan, saya mencoba menangkap “sasmita” tersebut meskipun tidak begitu jelas.. tetapi saya berusaha untuk memahami bahwa alif adalah wujud dari keyakinan kepada Allah, mutlak, lurus, tegak berdiri dan tidak roboh. Alif adalah tauhid sekaligus perilaku kehidupan sehari-hari. Alif tidak ubahnya tongkat pegangan untuk bisa berdiri tegak dalam keadaan apapun dan dimanapun serta kapanpun.

Alif memancarkan sinar cemerlang dan sinar ini adalah wujud dari Nur Allah yang diberikan kepada setiap mahkluknya yang mau menegakkan agama Allah. Alif berwujud kesederhanaan tidak ada polesan, seperti kesederhaanan dari para nabi dan rosuk Allah dalam kehidupan sehari-harinya. Alif juga berbau harum seperti harum buah durian, semerbak meskipun kulitnya kasar dan tidak menyenangkan, tetapi tidak berpengaruh kepada isinya. Isi merupakan perlambang hati dan harum adalah perlambang semua ucapan dan perbuatan yang mengenakkan hati bagi siapa saja yang mendengar dan melihatnya.

Alif berada di tengah-tengah tubuh mulai dari ubun-ubun turun lurus ke bawah sampai kemaluan. Disitulah Alif bersemayam yang dimulai dari pemikiran penciuman, pembicaraan, hati, tali pusat dan titik kemaluan. Jika titik-titik tengah itu bisa menegakkan kebenaran maka selamatlah kita nanti. Alif adalah lurus dan lurus adalah shiddiq.. dan shidiq adalah sifat rosullulloh.

Saya belum bisa menemukan wujud huruf “Alif” yang sesungguhnya tetapi, makna alif itu lah yang sama dapatkan…. . Ya, Alif adalah tauhid kepada Allah dengan tidak ada kecualinya. Karena Alif sendiri adalah Nur Allah, maka penglihatan, pendengaran, perbuatan, penciuman tidak ubahnya kepanjangan dari Allah. Alif adalah iman dan iman adalah hidayah. Sekali lagi ini hanyalah bagian dari perjalanan, bisa saja salah karena kebodohan saya. Bagi yang mengetahui ilmu alif itu seperti apa, saya dengan senang hati untuk menerima pencerahannya.

Sumber : http://muchtohar.wordpress.com/2009/03/14/alif/ [Thuma’ninah Hati]


23 Maret 2009

Manfaat Membaca Basmalah

Bismillah sebuah kalimat yang tidak asing di telinga dan lisan seorang muslim. Bismillah diucapkan ketika akan memulai setiap perkara yang bermanfaat. Dzikir ini mengandung keutamaan, diantaranya sebagai berikut:

Terjaga dari Setan

Rasulullah bersabda:
"Apabila seorang masuk ke rumahnya dan mengingat Allah (berdzikir) ketika masuknya dan ketika makan, maka setan berkata: "Tidak ada tempat istirahat dan makan malam untuk kalian." Dan apabila ia masuk dan tidak mengingat Allah ketika masuk, maka setan berkata: "Kalian telah mendapatkan tempat istirahat." Dan apabila ia tidak mengingat Allah ketika makan, maka ia berkata:"Kalian mendapatkan tempat istirahat dan makan malam".1
Imam Nawawi berkata, "Dengan demikian, disunnahkan untuk mengingat Allah ketika masuk rumah dan makan."2

Menyempurnakan Barakah

Dengan bismillah akan dapat menyempurnakan keberkahan pada amal, Rasulullah bersabda,
"Setiap perkara yang tidak dimulai dengan bismillah (dalam riwayat lain: dengan mengingat Allah), maka amalan tersebut terputus (kurang) keberkahan-Nya."3

Dilindungi Allah dari gangguan Jin

Dan sabdanya, "Penghalang antara mata jin dan aurat Bani Adam, apabila salah seorang dari mereka melepas pakaiannya, ialah dengan membaca Bismillah."4

Pengalaman Nyata

Ketika Khalid bin Walid tertimpa kebimbangan, mereka berkata kepadanya, "Berhati-hatilah dengan racun, jangan sampai orang asing memberikan minum padamu," maka ia berkata, "berikanlah kepadaku," dan ia pun mengambil dengan tangannya dan membaca: "Bismillah," lalu ia meminumnya. Maka sedikitpun tidak memberikan bahaya kepadanya. 5
Sumber : Al-Hisnu al-Waqi', Syaikh Dr. ‘Abdullah bin Muhammad as-Sad-han, dengan pengantar dari Syaikh Dr. ‘Abdullah bin Abdir-Rahman bin Jibrin.

HR. Muslim, 2018.
Syarh Muslim ‘ala Muslim, 7/54
Dishahihkan oleh Jamaah, seperti Ibnu Shalah, Nawawi di dalam Adzkar-nya. Syaikh bin Baz berkata: "Hadist Hasan dengan syawahidnya".
Sebagaimana terdapat dalam al-Jami' Shaghir. Dan dihasankan oleh Munawi dalam syarhnya.
Dikeluarkan oleh al-Baihaqi, Abu Nu'aim, Thabrani, Ibnu Sa'ad dengan sanad yang shahih. Lihat Tahdzib at-Tahzib, Ibnu Hajar, 3/125.
Diketik ulang dari Majalah As-Sunnah Edisi 01/Th. XII/1429H/2008M Hal. 8 dalam kolom "Baituna".

Sumber : http://ekay-m3.blogspot.com/2009/02/manfaat-membaca-basmalah.html


Nabi Sulaiman dan seekor semut

Kerajaan Nabi Sulaiman AS dikala itu sedang mengalami musim kering yang begitu panjang. Lama sudah hujan tidak turun membasahi bumi. Kekeringan melanda di mana-mana. Baginda Sulaiman AS mulai didatangi oleh ummatnya untuk dimintai pertolongan dan memintanya memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan untuk membasahi kebun-kebun dan sungai-sungai mereka. Baginda Sulaiman AS kemudian memerintahkan satu rombongan besar pengikutnya yang terdiri dari bangsa jin dan manusia berkumpul di lapangan untuk berdo'a memohon kepada Allah SWT agar musim kering segera berakhir dan hujan segera turun.

Sesampainya mereka di lapangan Baginda Sulaiman AS melihat seekor semut kecil berada di atas sebuah batu. Semut itu berbaring kepanasan dan kehausan. Baginda Sulaiman AS kemudian mendengar sang semut mulai berdo'a memohon kepada Allah SWT penunai segala hajat seluruh makhluk-Nya. "Ya Allah pemilik segala khazanah, aku berhajat sepenuhnya kepada-Mu, Aku berhajat akan air-Mu, tanpa air-Mu ya Allah aku akan kehausan dan kami semua kekeringan. Ya Allah aku berhajat sepenuhnya pada-Mu akan air-Mu, kabulkanlah permohonanku", do'a sang semut kepada Allah SWT.

Mendengar do'a si semut maka Baginda Sulaiman AS kemudian segera memerintahkan rombongannya untuk kembali pulang ke kerajaan sambil berkata pada mereka, "kita segera pulang, sebentar lagi Allah SWT akan menurunkan hujan-Nya kepada kalian. Allah SWT telah mengabulkan permohonan seekor semut". Kemudian Baginda Sulaiman dan rombongannya pulang kembali ke kerajaan.

[Kisah Islami: Nabi Sulaiman dan seekor semut (1)]

Suatu hari Baginda Sulaiman AS sedang berjalan-jalan. Ia melihat seekor semut sedang berjalan sambil mengangkat sebutir buah kurma. Baginda Sulaiman AS terus mengamatinya, kemudian beliau memanggil si semut dan menanyainya, Hai semut kecil untuk apa kurma yang kau bawa itu?. Si semut menjawab, Ini adalah kurma yang Allah SWT berikan kepada ku sebagai makananku selama satu tahun.

Baginda Sulaiman AS kemudian mengambil sebuah botol lalu ia berkata kepada si semut, Wahai semut kemarilah engkau, masuklah ke dalam botol ini aku telah membagi dua kurma ini dan akan aku berikan separuhnya padamu sebagai makananmu selama satu tahun. Tahun depan aku akan datang lagi untuk melihat keadaanmu. Si semut taat pada perintah Nabi Sulaiman AS. Setahun telah berlalu.

Baginda Sulaiman AS datang melihat keadaan si semut. Ia melihat kurma yang diberikan kepada si semut itu tidak banyak berkurang. Baginda Sulaiman AS bertanya kepada si semut, hai semut mengapa engkau tidak menghabiskan kurmamu Wahai Nabiullah, aku selama ini hanya menghisap airnya dan aku banyak berpuasa. Selama ini Allah SWT yang memberikan kepadaku sebutir kurma setiap tahunnya, akan tetapi kali ini engkau memberiku separuh buah kurma. Aku takut tahun depan engkau tidak memberiku kurma lagi karena engkau bukan Allah Pemberi Rizki (Ar-Rozak), jawab si semut.

[Kisah Islami: Nabi Sulaiman dan seekor semut (2)]

Sumber :
http://alkisah.ateonsoft.com/2009/01/kisah-islami-nabi-sulaiman-dan-seekor.html
http://alkisah.ateonsoft.com/2009/01/kisah-islami-nabi-sulaiman-dan-seekor_28.html


Bismillah

Membaca Bismillah setiap kali melakukan sesuatu pekerjaan atau perbuatan sebenarnya memberi kebaikan yang sangat banyak. Allah sendiri memerintahkan para malaikat supaya mencatat pahala bagi umat manusia yang membaca Bismillah.

Seseorang yang membaca Bismillah sebanyak 21 kali ketika hendak tidur, akan aman dariapda gangguan syaitan, kecurian, maut yang mendadak dan bala. Sementara pasangan yang membacanya ketika hendak berjimak, akan melahirkan anak yang soleh dan bagi ibu bapanya kebajikan sejumlah tarikan nafas anak itu.

Membaca 41 kali Bismillah ke telinga orang yang pingsan, insya Allah dia akan segera sedar. Membaca 313 kali Bismillah serta 100 kali selawat ke atas Nabi SAW pada waktu pagi hari Ahad sewaktu matahari terbit dengan menghadap kiblat, insya Allah akan mendapat rezeki yang tidak terduga.

Bagi ibu bapa yang mempunyai anak yang bebal, eloklah dibaca Bismillah sebanyak 786 kali, kemudian ditiupkan pada air lalu diberi minum anak itu selama tujuh hari pada saat matahari terbit, insya Allah lenyaplah kebebebalannya. Perkara yang sama juga dilakukan kepada adik-beradik, suami, isteri atau sesiapa yang dimaksudkan.

Sesiapa yang membaca 50 kali Bismillah di hadapan orang orang zalim, akan tunduk dan takutlah orang zalim itu. Bagi perempuan yang hamil, tulislah 61 kali kalimah Bismillah hingga akhirnya dengan huruf Arab di atas kertas putih lalu sisipkannya ke perut wanita itu, insya Allah hidup anak yang dikandung itu.

Mereka yang berniaga, bacalah 786 kali di hadapan dagangannya lalu dihembuskan selama tujuh hari. Insya Allah dengan izin Allah akan majulah perniagaannya.

sumber : http://www.darulnuman.com/mhikmah/bismi.html


19 Desember 2008

Wali Shalat Di Atas Air

WALI SHALAT DI ATAS AIR

Sebuah kapal yang sarat dengan muatan dan bersama dengan 200 orang ternasuk ahli perniagaan berlepas dari sebuah pelabuhan di Mesir. Apabila kapal itu di tengah lautan maka datanglah badai petir dengan ombak yang kuat membuat kapal itu terumbang-ambing dan hampir tenggelam. Berbagai usaha dibuat untuk mengelakkan kapal itu dari pukulan ombak, namun semua usaha mereka sia-sia saja. Kesemua orang yang berada diatas kapal itu sangat cemas dan menunggu apa yang akan terjadi pada kapal dan diri mereka.

Ketika semua orang berada dalam cemas terdapat seorang lelaki yang tidak merasa cemas. Dia kelihatan tenang sambil berdzikir kepada Allah SWT kemudian lelaki itu turun dari kapal yang sedang terumbang-ambing dan berjalanlah dia di atas air dan mengerjakan shalat di atas air.

Beberapa orang peniagaan yang bersama-sama dia dalam kapal itu melihat lelaki yang berjalan di atas air dan dia berkata “Wahai wali Allah, tolonglah kami, janganlah tinggalkan kami !”, lelaki itu tidak memandang kearah orang yang memanggilnya. Para peniaga itu memanggil lagi “Wahai wali Allah, tolonglah kami, janganlah tinggalkan kami !”

Kemudian lelaki itu menoleh kearah yang memanggilnya dengan berkata “Apa hal”. Seolah lelaki itu tidak mengetahui apa-apa. Peniaga itu berkata “Wahai wali Allah, tidaklah kamu hendak menggambil berat tentang kapal ini yang hampir tenggelam ini ?”

Wali itu berkata “Dekatkan dirimu kepada Allah”, para penumpang berkata “Apa yang harus kami perbuat”, wali Allah itu berkata “Tinggalkan semua hartamu, jiwamu akan selamat”

Kesemua mereka sanggup meninggalkan harta mereka. Asalkan jiwa mereka selamat, kemudian mereka berkata “wahai wali Allah, kami akan membuang semua harta kami asalkan jiwa kami semua selamat”

Wali Allah itu berkata “Turunlah kalian semua ke atas air dengan membaca bismillah

Dengan membaca bismillah maka turunlah seorang demi seorang ke atas air dan berjalan menghampiri wali Allah yang duduk di atas air sambil berdzikir. Tidak lama kemudian, kapal yang menyimpan muatan beratus ribu ringgit itu pun tenggelam ke dalam laut.

Habislah kesemua barang-barang yang mahal tenggelam kedasar laut. Para penumpang tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, mereka berdiri di atas air sambil melihat yang tenggelam itu.

Salah seorang dari peniaga itu berkata lagi “Siapakah engkau, wahai wali Allah”
Wali Allah berkata “saya adalah Awais Al-Qorni”, peniaga itu berkata”sesungguhnya di dalam kapal yang tenggelam itu terdapat harta fakir miskin Madinah yang di berikan oleh jutawan Mesir”

Wali Allah berkata “Sekiranya Allah kembalikan semua harta kamu, adakah kamu betul-betul akan membagikannya kepada orang-orang miskin di Madinah”, peniaga itu berkata “Betul, saya tidak akan menipu, ya wali Allah”

Setelah wali Allah itu mendengar pengakuan dari peniaga itu, maka dia pun mengerjakan shalat dua rakaat di atas air, kemudian dia memohon kepada Allah SWT agar kapal itu di kembalikan semula bersama harta-hartanya.

Tidak berapa lama kemudian, kapal itu terapung sedikit demi sedikit sehingga terapung di atas air. Kesemua barang peniagaan dan lain-lain tetap seperti asal, tiada yang kurang.

Setelah itu dinaikkan kesemua penumpang ke atas kapal itu dan meneruskan pelayaran ke tempat yang dituju. Apabila sampai di Madinah, peniaga yang berjanji dengan wali Allah itu terus menepati janjinya dengan membagi-bagikan harta kepada semua fakir miskin di Madinah sehingga tiada seorang pun yang tertinggal
Wallahu Allam




Arak Puncak Kejahatan

Arak Puncak Kejahatan

Dosa manakah ?, minum minuman yang memabukkan, berzina atau membunuh. Itulah teka-teki sebagian inti khutbah khalifah Ustman bin Affan r.a seperti yang di riwayatkan oleh Az-Zurri dalam khutbah Ustman itu mengingatkan umat agar berhati-hati terhadap minuman khamr/arak. Sebab minuman itu sebagai pangkal perbuatan keji dan munkar segala dosa.

Dulu hidup seorang ahli ibadah yang selalu tekun beribadah ke masjid, lanjut khutbah Ustman. Suatu hari lelaki yang soleh itu berkenalan dengan seorang wanita yang cantik.

Karena sudah jatuh hati/cinta, lelaki itu menurut saja ketika disuruh memilih antara tiga permintaannya tentang kemaksiatan. Pertama minum Khamr/arak, Kedua berzina dan Ketiga membunuh bayi. Mengira meminum khamr/arak dosanya lebih kecil dari pada pilihan lain yang diajukan wanita pujaan itu, lelaki soleh itu lalu memilih minum khamr/arak.
Tetapi apa yang terjadi, dengan meminum khamr/arak yang memabukkan itu malah dia melanggar dua kejahatan yang lain. Dalam mabuk dan lupa diri, lelaki itu menzinai pelacur itu dan membunuh bayi di sampingnya.

“Karena itulah hindarilah khamr/arak. Karena minuman itu sebagai biang keladi segala kejahatan dan perbuatan dosa. Ingatlah Iman dan khamr/arak tidak mungkin dapat bersatu dalam tubuh manusia, salah satunya harus keluar. Orang yang mabuk, mulutnya akan mengeluarkan kata yang kufur, dan jika menjadi kebiasaan sampai akhir hayatnya, ia akan kekal di neraka.