19 Desember 2008

Wali Shalat Di Atas Air

WALI SHALAT DI ATAS AIR

Sebuah kapal yang sarat dengan muatan dan bersama dengan 200 orang ternasuk ahli perniagaan berlepas dari sebuah pelabuhan di Mesir. Apabila kapal itu di tengah lautan maka datanglah badai petir dengan ombak yang kuat membuat kapal itu terumbang-ambing dan hampir tenggelam. Berbagai usaha dibuat untuk mengelakkan kapal itu dari pukulan ombak, namun semua usaha mereka sia-sia saja. Kesemua orang yang berada diatas kapal itu sangat cemas dan menunggu apa yang akan terjadi pada kapal dan diri mereka.

Ketika semua orang berada dalam cemas terdapat seorang lelaki yang tidak merasa cemas. Dia kelihatan tenang sambil berdzikir kepada Allah SWT kemudian lelaki itu turun dari kapal yang sedang terumbang-ambing dan berjalanlah dia di atas air dan mengerjakan shalat di atas air.

Beberapa orang peniagaan yang bersama-sama dia dalam kapal itu melihat lelaki yang berjalan di atas air dan dia berkata “Wahai wali Allah, tolonglah kami, janganlah tinggalkan kami !”, lelaki itu tidak memandang kearah orang yang memanggilnya. Para peniaga itu memanggil lagi “Wahai wali Allah, tolonglah kami, janganlah tinggalkan kami !”

Kemudian lelaki itu menoleh kearah yang memanggilnya dengan berkata “Apa hal”. Seolah lelaki itu tidak mengetahui apa-apa. Peniaga itu berkata “Wahai wali Allah, tidaklah kamu hendak menggambil berat tentang kapal ini yang hampir tenggelam ini ?”

Wali itu berkata “Dekatkan dirimu kepada Allah”, para penumpang berkata “Apa yang harus kami perbuat”, wali Allah itu berkata “Tinggalkan semua hartamu, jiwamu akan selamat”

Kesemua mereka sanggup meninggalkan harta mereka. Asalkan jiwa mereka selamat, kemudian mereka berkata “wahai wali Allah, kami akan membuang semua harta kami asalkan jiwa kami semua selamat”

Wali Allah itu berkata “Turunlah kalian semua ke atas air dengan membaca bismillah

Dengan membaca bismillah maka turunlah seorang demi seorang ke atas air dan berjalan menghampiri wali Allah yang duduk di atas air sambil berdzikir. Tidak lama kemudian, kapal yang menyimpan muatan beratus ribu ringgit itu pun tenggelam ke dalam laut.

Habislah kesemua barang-barang yang mahal tenggelam kedasar laut. Para penumpang tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, mereka berdiri di atas air sambil melihat yang tenggelam itu.

Salah seorang dari peniaga itu berkata lagi “Siapakah engkau, wahai wali Allah”
Wali Allah berkata “saya adalah Awais Al-Qorni”, peniaga itu berkata”sesungguhnya di dalam kapal yang tenggelam itu terdapat harta fakir miskin Madinah yang di berikan oleh jutawan Mesir”

Wali Allah berkata “Sekiranya Allah kembalikan semua harta kamu, adakah kamu betul-betul akan membagikannya kepada orang-orang miskin di Madinah”, peniaga itu berkata “Betul, saya tidak akan menipu, ya wali Allah”

Setelah wali Allah itu mendengar pengakuan dari peniaga itu, maka dia pun mengerjakan shalat dua rakaat di atas air, kemudian dia memohon kepada Allah SWT agar kapal itu di kembalikan semula bersama harta-hartanya.

Tidak berapa lama kemudian, kapal itu terapung sedikit demi sedikit sehingga terapung di atas air. Kesemua barang peniagaan dan lain-lain tetap seperti asal, tiada yang kurang.

Setelah itu dinaikkan kesemua penumpang ke atas kapal itu dan meneruskan pelayaran ke tempat yang dituju. Apabila sampai di Madinah, peniaga yang berjanji dengan wali Allah itu terus menepati janjinya dengan membagi-bagikan harta kepada semua fakir miskin di Madinah sehingga tiada seorang pun yang tertinggal
Wallahu Allam